Di dalam sebuah sel yang kecil itu ternyata terdapat banyak bagian ( organel sel) yang mengapung di tengah2 sitoplasma. Organel sel tersebut diantaranya inti sel (nukleus), mithokondria, ribosom, lysosom dll. Di dalam nukleus terdapat kromosom yang terdiri dari jutaan benang kromatin. Tiap2 benang kromatin terdiri dari satu untai molekol besar ( makromolekul) yang bernama Deoksiribo Nukleat Acid (DNA).
DNA adalah suatu molekul berantai yang seperti halnya protein atau pun karbohidrat. Kalau pada protein disusun atas asam amino2 seperti arginin, leusin, isoleusin, Triptofan dsb maka pada DNA penusunnya adalah senyawa guanin (G) adenin (A) sitosin (C) dan timin (T). Di samping itu menempel pula senyawa fosfat. Sehingga jika kita mendapatkan rumusan GCAATGCCTA artinya susunan rantai DNA ( disebut polinukleotida) tersebut adalah nueotida guanin sitosin adenin adenin timin guanin sitosin timin adenin. Rantai senyawa DNA ini sebenarnya sangat panjang dan satu rantai DNA akan berikatan dengan satu rantai DNA lainnya membuat bentuk double heliks ( pilin berganda) yang gambarannya seperti kita memilih dua utas tali rapia kemudian disatukan menjadi seuntai benang. Dalam satu untai benang DNA pilin berganda ini, satu rantai disebut kodon dan satu rantai lagi disebut anti kodon.terdapat aturan khusus dalam penyusunan rantai ini. Adenin di kodon akan berikatan dengan guanin di anti kodon sedangkan sitosin di kodon berikatan dengan timin di anti kodon. Jika susunan kodonnya adalah GATTC maka anti kodonnya AGCCT.
Pada saat akan terjadi pembelahan sel dari satu menjadi dua sel, tiap untai DNA ini akan membuka kemudian di tiap untai akan terbentuk rantai baru sesuai pasangan nukleotidanya sehingga akhirnya terbentuk satu untai DNA yang sama. Proses ini dinamakan replikasi DNA.
DNA yang baru akan lepas ke sitoplasma namun prosesnya tidak sampai di situ saja. Satu untai DNA yang menjadi kodon akan menjadi cetakan bagi pembentukan RNA (ribonuklet acid) yang juga terdiri atas guanin adenin namun salah satu diantara sitosin dan timin diganti oleh urasil. Dari 4 susunan nukleotidanya DNA akan terbentuk satu mononer RNA. Proses ini di namakan transkripsi DNA menjadi RNA. Selanjutnya dari satu rantai RNA ini akan menjadi cetakan pula bagi pembentukan protein yang kita namakan translasi. Artinya dari satu untai DNA akan menghasilkan satu untai RNA yang akan diterjemahkan menjadi satu untai protein. Adapun protein yang berbentuk gulungan ( globulur) yang larut dalam sitoplasma dan berfungsi sebagai biokatalis ( pemercepat reaksi) itulah yang dinamakan enzim. Satu enzim akan membantu suatu proses reaksi kimia dalam proses metabolisme contohnya untuk mengubah satu molekul glukosa diperlukan 13 tahap reaksi ysng berarti membutuhkan 13 macam enzim.
Saya ulangi prosesnya. Pembuahan sel dimulai dari tahap replikasi DNA menjadi satu DNA yang sama. DNA baru akan mencetak ( mentranskrip) satu untai RNA dan satu untai RNA akan diterjemahkan (translate) menjadi satu untai protein. Protein yang bersifat enzim akan membantu pembentukan berbagai senyawa baru baik yang nanti membentuk dinding sel, organel sel atau pun komponen lainnya. Setelah semuanya terbentuk barulah terjadi pembelahan sel.
SAYA ULANGI LAGI, PEMBELAHAN SEL TERJADI AKIBAT PEMBENTUKAN SENYAWA2 BARU HASIL AKTIFITAS ENZIM. SEMAKIN CEPAT AKTIFITAS ENZIM SEMAKIN CEPAT PULA PERKEMBANG BIAKAN SEL. SEMAKIN CEPAT PERKEMBANG BIAKAN SEL SUATU PENYAKIT SEMAKIN GANAS SEL PENYAKIT TERSEBUT.
KARENA SUATU ENZIM DIHASILKAN DARI RNA DAN RNA MERUPAKAN TURUNAN DARI DNA MAKA DENGAN MENGUTAK-ATIK DNA KITA DAPAT MEMBUAT SEL ITU LEBIH GANAS ATAUPUN LEBIH LEMAH. AKTIFITAS MERUBAH-UBAH DNA INI DINAMAKAN REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika berhasil dikuasai setelah ditemukannya enzim restriksi yaitu enzim yang dapat memotong- motong rantai DNA dan enzim DNA pilinerase yang dapat menyambung, menyisipkan ataupun menambah panjangkan untai DNA. Hasil akhirnya akan diperoleh turunan sel baru yang lebih jahat ataupun lebih bersahabat sesuai keinginan si perekayasa.
Lalu bagaimana dengan sel virus? Uniknya di dalam sel virus ini hanya memiliki DNA saja atau RNA saja. Jika sel virus yang sudah menempel pada sel yang akan dijangkitinya (sel inang) maka dia akan menyuntikkan DNA atau RNA nya yang akan menyerbu sel inang untuk kemudian menguasai dan membikin sel virus baru dari sel inang tersebut. Dari satu sel inang bisa terbentuk begitu banyak sel virus baru yang setelah sel inang mati dan terpecah, tiap2 sel virus baru ini akan menyerbu sel lainnya dan melakukan hal yang sama.
Bagaimana dengan kasus virus Corona? Apakah benar ditularkan oleh ular dan kelelawar? Tidak mungkin. Virus Corona yang menyebar pastilah berasal dari lab yang melakukan rekayasa genetika terhadap virus tersebut.
Lantas untuk apa virus penyakit hewan itu direkayasa? Apa manfaatnya? Hanya satu jawabannya yaitu senjata pembunuh massal.
SELANJUTNYA >>> KLIK DISINI
DNA adalah suatu molekul berantai yang seperti halnya protein atau pun karbohidrat. Kalau pada protein disusun atas asam amino2 seperti arginin, leusin, isoleusin, Triptofan dsb maka pada DNA penusunnya adalah senyawa guanin (G) adenin (A) sitosin (C) dan timin (T). Di samping itu menempel pula senyawa fosfat. Sehingga jika kita mendapatkan rumusan GCAATGCCTA artinya susunan rantai DNA ( disebut polinukleotida) tersebut adalah nueotida guanin sitosin adenin adenin timin guanin sitosin timin adenin. Rantai senyawa DNA ini sebenarnya sangat panjang dan satu rantai DNA akan berikatan dengan satu rantai DNA lainnya membuat bentuk double heliks ( pilin berganda) yang gambarannya seperti kita memilih dua utas tali rapia kemudian disatukan menjadi seuntai benang. Dalam satu untai benang DNA pilin berganda ini, satu rantai disebut kodon dan satu rantai lagi disebut anti kodon.terdapat aturan khusus dalam penyusunan rantai ini. Adenin di kodon akan berikatan dengan guanin di anti kodon sedangkan sitosin di kodon berikatan dengan timin di anti kodon. Jika susunan kodonnya adalah GATTC maka anti kodonnya AGCCT.
Pada saat akan terjadi pembelahan sel dari satu menjadi dua sel, tiap untai DNA ini akan membuka kemudian di tiap untai akan terbentuk rantai baru sesuai pasangan nukleotidanya sehingga akhirnya terbentuk satu untai DNA yang sama. Proses ini dinamakan replikasi DNA.
DNA yang baru akan lepas ke sitoplasma namun prosesnya tidak sampai di situ saja. Satu untai DNA yang menjadi kodon akan menjadi cetakan bagi pembentukan RNA (ribonuklet acid) yang juga terdiri atas guanin adenin namun salah satu diantara sitosin dan timin diganti oleh urasil. Dari 4 susunan nukleotidanya DNA akan terbentuk satu mononer RNA. Proses ini di namakan transkripsi DNA menjadi RNA. Selanjutnya dari satu rantai RNA ini akan menjadi cetakan pula bagi pembentukan protein yang kita namakan translasi. Artinya dari satu untai DNA akan menghasilkan satu untai RNA yang akan diterjemahkan menjadi satu untai protein. Adapun protein yang berbentuk gulungan ( globulur) yang larut dalam sitoplasma dan berfungsi sebagai biokatalis ( pemercepat reaksi) itulah yang dinamakan enzim. Satu enzim akan membantu suatu proses reaksi kimia dalam proses metabolisme contohnya untuk mengubah satu molekul glukosa diperlukan 13 tahap reaksi ysng berarti membutuhkan 13 macam enzim.
Saya ulangi prosesnya. Pembuahan sel dimulai dari tahap replikasi DNA menjadi satu DNA yang sama. DNA baru akan mencetak ( mentranskrip) satu untai RNA dan satu untai RNA akan diterjemahkan (translate) menjadi satu untai protein. Protein yang bersifat enzim akan membantu pembentukan berbagai senyawa baru baik yang nanti membentuk dinding sel, organel sel atau pun komponen lainnya. Setelah semuanya terbentuk barulah terjadi pembelahan sel.
SAYA ULANGI LAGI, PEMBELAHAN SEL TERJADI AKIBAT PEMBENTUKAN SENYAWA2 BARU HASIL AKTIFITAS ENZIM. SEMAKIN CEPAT AKTIFITAS ENZIM SEMAKIN CEPAT PULA PERKEMBANG BIAKAN SEL. SEMAKIN CEPAT PERKEMBANG BIAKAN SEL SUATU PENYAKIT SEMAKIN GANAS SEL PENYAKIT TERSEBUT.
KARENA SUATU ENZIM DIHASILKAN DARI RNA DAN RNA MERUPAKAN TURUNAN DARI DNA MAKA DENGAN MENGUTAK-ATIK DNA KITA DAPAT MEMBUAT SEL ITU LEBIH GANAS ATAUPUN LEBIH LEMAH. AKTIFITAS MERUBAH-UBAH DNA INI DINAMAKAN REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika berhasil dikuasai setelah ditemukannya enzim restriksi yaitu enzim yang dapat memotong- motong rantai DNA dan enzim DNA pilinerase yang dapat menyambung, menyisipkan ataupun menambah panjangkan untai DNA. Hasil akhirnya akan diperoleh turunan sel baru yang lebih jahat ataupun lebih bersahabat sesuai keinginan si perekayasa.
Lalu bagaimana dengan sel virus? Uniknya di dalam sel virus ini hanya memiliki DNA saja atau RNA saja. Jika sel virus yang sudah menempel pada sel yang akan dijangkitinya (sel inang) maka dia akan menyuntikkan DNA atau RNA nya yang akan menyerbu sel inang untuk kemudian menguasai dan membikin sel virus baru dari sel inang tersebut. Dari satu sel inang bisa terbentuk begitu banyak sel virus baru yang setelah sel inang mati dan terpecah, tiap2 sel virus baru ini akan menyerbu sel lainnya dan melakukan hal yang sama.
Bagaimana dengan kasus virus Corona? Apakah benar ditularkan oleh ular dan kelelawar? Tidak mungkin. Virus Corona yang menyebar pastilah berasal dari lab yang melakukan rekayasa genetika terhadap virus tersebut.
Lantas untuk apa virus penyakit hewan itu direkayasa? Apa manfaatnya? Hanya satu jawabannya yaitu senjata pembunuh massal.
SELANJUTNYA >>> KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan santun, menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX DAN POLITIK.